Jumat, 24 April 2015

BASIS DATA







MAKALAH
BASIS DATA

Logo UNMA

Dosen Pembimbing :
Ade Bastian ST. M,.KOM

Disusun oleh :
Ray Kasyful Ghito
14.14.1.0038


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dalam batas waktu yang ditentukan.
Makalah ini merupakan panduan bagi para mahasiswa dalam membantu proses belajar mengajar yang penyusun sajikan secara praktis. Serta dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan proses belajar mandiri, agar kreativitas dapat optimal dengan yang diharapkan.
            Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran penyusun harapkan agar penyusunan makalah yang akan datang dapat menjadi lebih baik lagi.




                                                            Majalengka,  Maret 2015

                                                                    Penyusun.







DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL  
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii      
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2  Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
1.3  Manfaat Basis Data............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Basis Data......................................................................... 3
2.2. Definisi Data Menurut Para Ahli ........................................................ 3
2.3. Metode Pengumpulan Data.................................................................. 6
2.4. Komponen Dasar Basis Data.............................................................. 9
2.5. Istilah-Istilah Basis Data ................................................................... 10
       2.6. Database Management System (DBMS) ........................................... 12
       2.7. Arsitektur Basis Data......................................................................... 14
       2.8. Kelebihan Basis Data......................................................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan.......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 20






  

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ilmu komputer erat hubungannya dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, suatu alat elektronik sendiri juga perlu atau memiliki suatu system operasi yang mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan padanya agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan terkadang merupakan suatu kumpulan data yang sangat banyak, hal ini akan menjadi sulit apabila tidak system yang mengelola data-data tersebut, sehingga dalam hal ini diperlukan suatu basis data. Basis data adalah sebuah kumpulan informasi yang dibuat dalam suatu susunan sistematik dengan menggunakan suatu program komputer untuk membantu dalam penyusunan maupun pengolahan dari informasi.

1.2 Tujuan
  1. Mengenal Pengertian Basis Data
  2. Mengenal Komponen Dasar Basis Data
  3. Mengenal Istilah-Istilah Basis Data
  4. Mengenal Database Management System (DBMS)
  5. Mengenal Arsitektur Basis Data
  6. Mengetahui Kelebihan dari Basis Data

1.3  Manfaat basis data
Pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi/perusahaan hampirselalu berhubungan dengan basis data, dan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi. Dengan adanya basis data sebagai salah satukomponen utama dalam setiap sistem informasi, maka diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, daya saing,keakuratan,kecepatan operasionalorganisasi/perusahaan terhadap sejumlah data yang telah diatur/diorganisir tersebut. Jadi secara umum, basis data ini dapat dimanfaatkan untuk membuat/menjalankan suatu sistem informasi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.                     Pengertian Basis Data
            Banyak sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di bidang ini. Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi.
Ada lagi beberapa pengertian dari basis data, yakni :
*      Himpunan kelompok data (arsip) yg saling berhubungan yg diorganisasikan sedemikian  rupa agar dapat digunakan kembali secara mudah dan cepat
*      Kumpulan data yg saling berhubungan yg disimpan scr bersama dgn tanpa adanya pengulangan (redundansi) yg tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan
*      Kumpulan file/tabel/arsip yg saling berhubungan yg disimpan dalam media penyimpanan elektronis

2.2.                      Definisi Data Menurut Para Ahli
Ø  Kata data berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistik. Bila dilihat menurut asal sumbernya, data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu data primer dan data sekunder.  Sehingga setiap penelitan pasti memerlukan data sebagai bahan analisa.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi data menurut beberapa ahli:

Ø   WEBSTER NEW WORLD DICTIONARY
Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap


Ø  WAHYU SUPRIYANTO & AHMAD MUHSIN
Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya


Ø   ZULKIFFI A. M
Data adalah keterangn atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah


Ø   NUZULLA AGUSTINA
Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi



Ø  SLAMET RIYADI
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan. Data dapat berupa angka atau lambang


Ø   KUSWADI & E. MUTIARA
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat


Ø  LIA KUSWAYATNO
Data adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya.


Ø  ANHAR
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar sutu informasi


Ø   HAER TALIB
Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian


Ø  H. J SRIYANTO
Data adalah suatu keterangan atau informasi tentang objek penelitian


Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS).
Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

2.3.                     METODE PENGUMPULAN DATA

  • Observasi.

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak hanya melihat sikap dari responden tetapi juga melihat situasi yang terjadi dalam arti sempit pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi terbagi atas dua yakni participant observation dan non participant observation. Keuntungan dari teknik observasi adalah data yang didapatkan adalah data yang segar artinya bahwa diperoleh dari subjek pada saat kejadian terjadi. Sedang kerugiannya adalah butuh waktu lama dalam pengamatan dari objek yang dijadikan sample pengamatan.
  • Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka dan Tanya jawab  secara langsung antara pengumpul data dan responden. Teknik wawancara dapat dilakukan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa mambaca dan menulis termasuk anak-anak. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah peneliti yang sudah tahu informasi apa yang ingin digali dan penanya menyusun pertanyaan tersebut secara sistematis. Sedangkan wawancara tidak tersruktur adalah wawancara bebas dimana setiap pertanyaan yang dilontarkan tidak sistematis.
  •  Kuisioner(Angket)

Angket adalah teknik pengumpulan data  dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri oleh responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.  Keuntungan dari teknik angket adalah angkat dapat menjangkau sample dalam jumlah banyak karena dapat dikirimkan melalui pos. Sedangkan kerugiannya adalah angket tidak bisa digunakan untuk responden yang tidak dapat menulis dan membaca. Selain itu walalupun terlihat mudah tetapi angket cukup sulit dilakukan jika respondenya tersebar luas diberbagai daerah.

  • FGD (Forum Group Discusion)

FGD secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. Irwanto (2006: 1-2) mendefinisikan FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.


Contoh dari sebuah basis data, misalnya :




2.4.                     Komponen Dasar Basis Data
            Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya:
a.   Data:
Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
b.   Hardware:
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
c.    Software:
Sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat berupa: Database Management System (DBMS) atau program-program aplikasi dan prosedur-prosedur.
d.   User (Pemakai):
Terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1.     System Engineer:
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
2.     Administrator Basis Data:
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
3.     Programmer:
Membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data.
4.     Pemakai Akhir:
Tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.


2.5.                     Istilah-Istilah Basis Data
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal:
a. Enterprise:
Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
b. Entitas:
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah, simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah.
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut (Elemen Data):
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tanggal lahir.
d. Nilai Data (Data Value):
Isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Elemen Data (Key Data Element):
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan kunci elemen data NPM.
f. Record Data:
Kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan : "4109073", "Dani", "Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".


2.6.                     Database Management System (DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain.
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a.     Data Definition Language:
Merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b.     Data Manipulation Language (DML):
Perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah:
ü  Penambahan data
ü  Penyisipan data
ü  Penghapusan data
ü  Pengubahan data
c.      Data Control Language:
Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1.      Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management?
2.      Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3.      Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan?
4.      Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang lama jika masih dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan format dan model yang lain pula. Jika kita bandingkan pengelolaan data dengan menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita akan mendapatkan suatu perbedaan yang sangat banyak antara lain:
Database Manual
  1. Duplikasi data dapat diminimalkan
  2. Integritas data tinggi
  3. Independensi data
  4. Konsistensi data tinggi
  5. Dapat berbagi (sharing) data
  6. Tingkat keamanan tinggi
  7. Mudahnya mendapatkan data




Contoh suatu bentuk dari Database Management System :
2.7.               Arsitektur Basis Data
            Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu
a.     Internal/Physical Level:
Level terendah untuk merepresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
b.     External/View Level:
Level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I End User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi.
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.
c.      Conceptual/Logical Level:
Sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data yang menghubungkan antara level internal & level external. Tidak seperti level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Konseptual.

2.8.               Kelebihan dari Basis Data
            Adapun kelebihan dari basis data secara elektronik, yaitu :
*    Kecepatan dan Kemudahan  (Speed)
Memungkinkan penyimpanan/perubahan/manipulasi data lebih cepat
*    Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Data dikodekan secara elektronik dan disimpan dalam sebuah media. Misalnya:
            1 char = 1 byte
            → HDD 10 GB = ± 10 milyar char
            → 1 hal = 1000 char
            Jadi, HDD 10 GB = 10 juta halaman
*    Keakuratan (Accuracy)
Dengan sistem pengkodean, relasi antar data, dan dimungkinkannya penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan data, dsb, maka dimungkinkan untuk menjaga keakuratan data dalam database
*    Ketersediaan (Availability)
Dimungkinkannya integrasi semua basisdata yang ada (meskipun basisdata tersebar secara geografis), sehingga ketersediaan data dalam sebuah sistem akan lebih terjamin
*    Kelengkapan (Completeness)
Dimungkinkannya penambahan jenis data baru dalam database yg telah ada
*    Keamanan (security)
Dimungkinkannya penerapan sistem keamanan dalam penggunaan basisdata, misalnya nama user, password dan pin untuk membatasi kewenangan akses data
*    Kebersamaan Pemakai (shareability)
Dimungkinkan pemakaian secara bersama dalam satu waktu






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
            Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu: Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).
           






DAFTAR PUSTAKA
·       Google.com
·       Wikipedia.com
·       Imanuel Tomasila PAPER BASIS DATA.htm
·       I'm Hans Tugas Paper Basis Data.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar